Aku dan kamu,
Berbincang dengan bahasa yang hanya kita yang dapat mengerti
Tentang sebuah angan dan kerinduan
Menyesapnya dalam hati yang getir
Menyimpannya dalam ruang-ruang kalbu
Aku juga kamu,
Bercakap dengan bahasa yang sama itu
Secara sederhana, sesederhana angin yang bertiup di sekitar kita
Menapaki selasar rindu yang bermain berkejaran waktu
Aku serta kamu,
Tak dapat mengelak jarak yang terbingkai memisahkan
Nyata, senyata aroma tubuhmu yang kuhirup senja itu
“kita tak bisa mengelak takdir,” demikian ungkapmu getir
Dan kumengerti, rindu ini tak akan teraih lagi
Menyimpan tatap, hingga terlelap ….
Tempat Hujan Berteman Sunyi Meneriakkan Isi Hati
Facebook Hujan
Situs Hujan
Mencari Hujan
Fans Hujan
About Me
- Lygia Pecanduhujan
- Seorang pecandu hujan yang sangat menikmati suasana malam..
Blog Archive
-
▼
2010
(20)
-
▼
Januari
(18)
- Kenangan Masa Lalu
- Kamu Ya Cuma Kamu
- Aku Ingin Pulang
- KAU ADALAH
- Sebuah Catatan Hati
- Seberapa Mampu ...
- Bingkisan Lebaran ( Dedicated to : Hafidz & Rayna )
- Dimanakah Jiwaku ?
- CINTA
- PURNAMA YANG SAMA
- PERTEMUAN KITA
- Rindu Malam
- Tangisan Hujan
- Pada Cintamu
- Selasar Rindu
- Merindukannya
- Rinduku
- Izinkan Aku ...
-
▼
Januari
(18)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
(c) Catatan Kecil Pecandu Hujan
WP theme by | Courtesy of Piercing, Converted to BLOGGER by BloggerThemes.Net
0 komentar:
Posting Komentar