Kenangan Masa Lalu

3 komentar
Ada yang menari-nari di pelupuk mataku
Kenangan masa lalu
Yang mengharubiru....
Menyesakkan kalbu...

Ada yang membuatku sendu
Yang tak bisa dikembalikan oleh waktu
Hati ini membatu, kaku...

Enyah kau dari situ
Jangan kau tatap aku
Dengan mulut membisu..bagai gagu..
Jangan Ganggu,,
Kalau kau tahu
Kita takkan bisa begitu

Biarlah waktu membeku
Jalan berliku...
Hati terpaku.....
Asal kau tahu...
Aku masih seperti dulu...

Tahukah kamu
Aku rindu ?


Dan satu-satu
Kenangan itu berlalu

Kamu Ya Cuma Kamu

Hai kamu .....

kenapa sih kamu cuma diam disitu..
ayo kesini, duduk di dekatku
kita duduk di bangku itu...
jangan ragu dan malu
karena ku takkan menggigitmu...


lebih baik kita bercerita usir jemu ..
sama-sama menanti sesuatu..
yang entah kapan datangnya kita tak tahu..
karena saat ini cuma ada aku dan kamu,
jadi sebaiknya kita gunakan saat itu
selama apapun yang kamu mau


halo..kamu....ya kamu,
sampai kapan kamu mau membisu ?
sudahlah, jangan jadi kepala batu
walau kita berteman baru
tapi kau kan sudah tau aku ?


ya sudahlah kalau kamu tak mau
dan memilih untuk tetap membeku
yang pasti aku kan selalu terus menunggu
hingga suatu saat kamu mampu
untuk bercerita sesuatu kepadaku
pegang janjiku......
disini, dalam hatiku...
HANYA ADA KAMU ....

Aku Ingin Pulang

0 komentar
aku ingin pulang ....
menapaki jalan yang dulu pernah kulalui
berharap menemukan sisa kenangan
yang entah tercecer dimana....

aku ingin beranjak..
menembus senja
meretas jalanku sendiri...
menempuh sunyi yang hakiki...

aku ingin melangkah menembus hujan
dalam balutan tetes airnya
yang kurasa sedingin hatiku

Tuhan, jemputlah aku..
Jika memang waktuku telah habis disini
dari sunyi ..kembali ke sepi....

KAU ADALAH

1 komentar
kau adalah rumah
yang dinding-dindingnya kupakai berlindung
kala lemah

kau adalah rumah
yang atapnya menjadi tempatku bernaung
saat lelah

kau adalah rumah
yang pintunya membebaskan aku
untuk melangkah masuk atau keluar

kau adalah rumah
yang setiap ruangannya memberikan kehangatan
yang jendelanya merupakan mata hatiku
yang tamannya memberikan kesegaran harum bunga


yang keseluruhannya membuatku bahagia....

Sebuah Catatan Hati

0 komentar
LuKa ItU..
AdA bUkAn KaReNa UcApAnMu..
TaPi KaReNa DiAmMu

LuKa ItU..
MeNgAnGa KaReNa KeHiLaNgAnMu..
SeBaB tIaDaMu

DaN LuKa ItU..
TaK bErArTi Ku MeMbEnCiMU..
JuStRu SeBaB kUtErLaLu
MeNcInTaImU..
SeMeNtArA kAu MeMbIsU
DaN LaNtAs BeRlAlU...

AkU tErLuKa..
NaMuN tEtAp KuMeNcInTa
HaNyA kAmU sAjA...

Seberapa Mampu ...

1 komentar
Seberapa mampu kutahan gejolak ini,
Yang semakin lama kian tinggi gelombangnya...
Berharap memecah karang namun samudera tak kunjung berujung....

Seberapa tegar diriku...
Terus diterjang badai yang tak juga mau berhenti ..
Sementara aku hanya punya sisa hati dan tenaga yang compang camping serupa serpihan kain kumal yg hanya pantas dibuang di selokan

Seberapa mampu aku menahan hasrat ingin berteriak selayak guntur menggelegar..
Hanya untuk membuat kau tahu, aku lelah....

Harus kucukupkan langkahku hanya sampai disini....

Bingkisan Lebaran ( Dedicated to : Hafidz & Rayna )

0 komentar
Sungguh perjalanan teramat panjang telah kulalui,
Hanya untuk menghadirkanmu ke dunia ini.
Terkadang sepi namun banyak tawa kita bagi..
Hingga duka tak lagi mengikat diri...

Puasa kali ini hanya sepi yang kuberi,
Disisa2 waktu yang sempit seringkali,
Disela penat yang tak terperi...
Maafkan ibu tak bisa memberi apa yg kalian impi..
Sesak hati melihat airmata mengaliri pipi2 chubby ...

Jangan bersedih sayang,
Ibu janji menebus semua waktu yang hilang
Melayang..terbang bersama semua angan...

Jangan merengek minta pakaian baru, kasep...geulìs....
Kondisi kita masih kritis,
Tapi lihat, masih banyak orang lain menangis...
Kelaparan hingga perlu mengemis...miris...

Sabarlah buah hatiku,
Nanti ibu beli baju, sepatu, sarung dan mukena baru.
Tapi tidak saat ini, kalian juga tahu..
Kita harus belajar menanti waktu hingga nanti mampu...

Anak2ku, malaikat kecilku..
Lebaran tahun ini hanya doa yang bisa diberi ibu...
Semoga kalian sehat dan kuat selalu...
Melawan waktu..dengan ilmu



Jadilah manusia2 penuh cinta...
Hingga nanti kalian bisa
Mengiringi kepergian ibu bukan dengan airmata..
Namun dengan senyum dan doa...


( Bandung, 24 Agustus '09, 02.13 Wib )

Dimanakah Jiwaku ?

0 komentar
aku mencari sepotong hati yang tak pernah mati
sepotong hati yang mungkin tercecer di suatu jalan yang pernah kulewati
atau bahkan mungkin sama sekali belum terjamah olehku...
entahlah...
apakah mungkin ia belum kutemukan
ataukah dia telah kulewati begitu saja tanpa aku peduli ?

ketika jiwaku merapuh..
kurindukan sepotong jiwa yang mampu menggenapinya
langkahku membentur cadas
tubuhku tertabrak dinding karas
panas....

tiap saat yang berlalu kucatatkan dalam rupa yang tak terbentuk
kelu...lirih...sakit...per
ih...bisu...mati...rapuh..patah...belah...pasrah..kalah...
sakit apalagi yang belum kurasa ?
nyeri manalagi yang tak sempat ku jamah ?
hatiku menggapai-gapai jiwaku yang tak kulihat lagi ...

CINTA

0 komentar
Cinta memang tidak dapat dipaksa..
Semakin kita terlalu kuat berusaha, semakin ia menjauh dari kita...
Biarkan saja apa adanya
tak perlu meyakinkan diri bahwa semua baik2 saja..

Terkadang, cinta butuh waktu untuk menemukan jalannya sendiri...
Tak perlu ditangisi..
Jika memang cinta itu ada di hati
yakinlah ia akan kembali..

Apa benar ia adalah cinta sejati ?
Jika jalannya saja begitu terjal dan mendaki..
Seolah menunjukkan pada diri..
Bahwa ia bukan yang terbaik saat ini...

Hey...
Hapus airmata itu..
Hanya kan membuatmu jadi kelu..
Kau telah berjuang sungguh terlalu..
Sementara hasilnya tak sepadan untukmu..
Masih panjang jalan untukmu..
Yang walaupun mungkin berliku..
Namun semoga kan membuatmu bahagia di suatu waktu..

PURNAMA YANG SAMA

0 komentar
kita masih menatap purnama yang sama kan ?
mematikan lampu beranda dan menikmatinya dalam kegelapan
bercerita lirih tentang rasa kita yang sepurna bulan itu

kita masih mencintai sabit yang itu juga kan ?
cahyanya kuning berpendar seantero jagat
kau genggam tanganku hangat
mengusapnya perlahan untuk kemudian mengecupnya lembut...

kita masih menikmati bulan bulat bundar itu kan ?
ketika burung-burung pulang kembali ke sarangnya
mengepakkan sayap-sayap mungil menjelajah angkasa
dan kau ajak aku menari dibawah sinarnya...
menari hingga hilang lelah kita akan penantian hidup




ya ..kita masih menatap purnama yang sama
namun tempat kita berbeda .....

PERTEMUAN KITA

0 komentar
aku adalah september...
saat musim gugur mulai menapaki hari
ketika hujan perlahan merinaikan rintiknya ...
angin bertiup sangat kencang menggigilkan batin
dengan dedaunan yang luruh satu persatu
jatuh ke rambutmu ....

kamu adalah desember ..
saat seluruh ruang menjadi kelabu
ketika harapan meluruh jatuh bak debu
menghilang tanpa pengharapan...
dengan kabut yang menggantung sangat dekat
hingga menyentuh kakimu yang lelah menapak

dan pertemuan adalah oktober ..
ketika jemari kita tak lelah bermain kata
membentuk kalimat-kalimat terangkai menjadi sebuah puisi cinta
menikmati proses penyatuan jiwa
tak jemu menanti saat ketika purnama tiba
menikmatinya dalam ruang-ruang beku hati kita

pada akhirnya ..
kita adalah tahun - tahun yang kita lewati bersama
januari hingga desember ..terus berputar
layaknya roda malam yang berganti pagi
sebuah penyatuan jiwa yang tak terukur indahnya

aku mencintaimu ....
dari januari hingga desember....
seperti hujan yang selalu turun meski kerap lelah ...
aku menantimu....
dari ujung bulan hingga ke akhirnya
dan aku akan terus mencintaimu
hingga nanti seluruh bulan akan kumiliki ....

Rindu Malam

0 komentar
rinduku terserak disepanjang jalan yang pernah kita lalui,
menebar aroma sisa hujan sesore tadi...

rinduku terlepas hendak menuju ke arahmu,
namun hanya ruang kosong yang kutemui di ujung jalan ini....

rinduku terbenam pada lumpur yang hanyut bersama air hujan
terus mencoba memeluk bayang tubuhmu yang mengabur di telan kabut penghujung malam.....

Rinduku yang selamanya kan bersemanyam di langit gelap

Kutahu takkan pernah ada dalam dekapanmu selamanya......

Dan tentang dia…
biarkan kerinduan ini meratap pelan karena nantinya akan mengasap dan hilang.

Tangisan Hujan

1 komentar
hujan datang di musim ini, di penghujung bulan desember yang basah oleh gerimis hati. hadirnya tak pernah ternikmati oleh mereka yang berhati bagai batu. selalu perih namun hujan senantiasa datang dan datang lagi dengan setianya. tak peduli dimana kapan dan bagaimana...... keyakinannya terpegang erat dalam dekapan mendung kelabu di atas awan.


"aku juga ingin dianggap ada", demikian suatu kali hujan berbisik pada angin yang berhembus disela-sela gedung tinggi dan belukar alam raya.

"kau ada, namun tak setiap jiwa bisa merasanya", jawab angin acuh tak acuh seraya terbang membumbung tinggi menembus langit gelap. melayang menyapa pohon, sungai, hutan, gunung,dan entah apa.

perih menghujam hujan kala kehadirannya tak senantiasa diharap.. dipaksa berucap namun hanya kelu yang terluap. pengap................cuma
senyap.

hujan menangis dan menangis semakin hebat. jiwanya gemetar semakin kuat.. ia seperti di tarik paksa untuk hadir di suatu tempat...dan dijejali semua kata keramat yang ia tak mampu melumat.

perih..perih..perih......jiwanya merintih........

"menyingkirlah hujan ! agar tak ada lagi jiwa yang tersakiti oleh mu.... pergilah sejauh mungkin karena tempat yang kau kunjungi hanyalah fatamorgana, oase semu di tengah kemarau panjang yang tak terelaki.......!!!!" usir sebuah suara tanpa rupa .

airmata hujan membanjir serupa bah, berteriak tanpa suara..menangis sekuat tenaga hingga membenamkan seluruh kota dengan airnya yang bergejolak..marah......

kemudian...tangisannya perlahan senyap.....

"tolong aku....." ujarnya lirih....sedemikian lirih hingga tak ada yang mampu mendengarnya bahkan hatinya sendiri.


( Sementara itu ditempat terpisah...sesosok tubuh terpaku melihat hujan yang mengamuk di luar jendela. sendirian disudut ruangan itu, menatap lelehan hujan yang menetes. Hujan ada diluar, tapi dia pun merasai tetesan yang sama mengalir di pipinya. dan Dia begitu membenci hujan saat itu, begitu membencinya....)

Pada Cintamu

0 komentar
Kutemukan cinta
Pada sapa yang kau torehkan di keheningan malam
Ketika purnama bulat bundar
Yang kita nikmati bersama di tempat yang berbeda

Kutemukan cinta,
Pada bentangan laut lepas
Ketika senja perlahan menyelimuti angan
Yang kita tatap bersama di waktu yang berbeda

Kutemukan cinta,
Pada kerlip lampu jalan di kejauhan
Yang nakal menari-nari di pekatnya malam
Ketika kita hirup bersama aroma sejuknya

Kutemukan cinta,
Pada purnama, bintang dan halimun senja
Pada gerimis, harum pinus dan wangi tanah basah selepas hujan
Pada cintamu, kutemukan cintaku …

Selasar Rindu

0 komentar
Aku dan kamu,
Berbincang dengan bahasa yang hanya kita yang dapat mengerti
Tentang sebuah angan dan kerinduan
Menyesapnya dalam hati yang getir
Menyimpannya dalam ruang-ruang kalbu

Aku juga kamu,
Bercakap dengan bahasa yang sama itu
Secara sederhana, sesederhana angin yang bertiup di sekitar kita
Menapaki selasar rindu yang bermain berkejaran waktu

Aku serta kamu,
Tak dapat mengelak jarak yang terbingkai memisahkan
Nyata, senyata aroma tubuhmu yang kuhirup senja itu
“kita tak bisa mengelak takdir,” demikian ungkapmu getir
Dan kumengerti, rindu ini tak akan teraih lagi
Menyimpan tatap, hingga terlelap ….

Merindukannya

0 komentar
Rindu memandang hujan dari balik jendela kamarku ...
Rindu menatap rinainya yang jatuh satu persatu mengelus jemari kakiku
Menikmati senyumnya yang teramat manis ketika datang menyapaku
Kerinduan yang tak akan pernah terhapus
Bahkan ketika kemarau datang...
Ketika hujan tak lagi mengunjungiku untuk sekedar bercengkrama
Ketika segala yang indah mendadak hilang dari pandanganku
Yang tersisa hanyalah rumput di halaman yang kian mengering...
Yang ditinggalkannya hanyalah resah hati ....

Lama berselang seseorang pernah berkata,
"Jika engkau ingin mencintai Allah, maka belajarlah mencintai segala ciptaan-Nya"
Salahkah jika aku hanya mencintai hujan dan tidak kemarau ?
Salahkah jika aku mengeluh dan meneteskan air mata ketika sang hujan pergi ?
Aku merasa, hujan adalah keindahan
dan Keindahan adalah hujan
Ketika hujan pergi, keindahan itu ikut pergi mengikutinya...

Aku memang merindukannya,
Teramat sangat.....hingga hatiku menangis tiap kali ku mengingatnya
Tiap saat yang berlalu, ku hanya membayangkan hujan turun saat kupandangi jendela
Tuhan, betapa masih dapat kurasakan gigilnya tubuhku saat hujan merengkuh

* Untuk hujan .... datanglah kapanpun engkau mau
kau selalu tahu dimana harus mencariku ....*

Rinduku

0 komentar
rinduku padamu ...
bagaikan dua orang anak yang sedang berlarian
di pematang-pematang sawah menghijau
kadangkala terjatuh penuh lumpur
namun penuh seri berbunga

rinduku padamu
layaknya bocah perempuan yang tersenyum malu
dibalik kepang dua rambutnya
meniti jembatan bambu
yang bergoyang reyot

rinduku padamu....
entah dimana ujungnya
ada dimana pangkalnya
berakhir dimana dan kapan
dengan siapa .... untuk apa...


biarlah semua ku kembalikan pada hujan
yang kan membawa pergi semua beban ...

Izinkan Aku ...

0 komentar
Sungguh, aku rindu kamu ,,

rindu yang tak pernah berani lagi kuungkapkan kepadamu

rindu tatapanmu yang meneduhkan hatiku

rindu tawamu yang lucu

rindu jemarimu memegang tanganku seperti dulu

rindu pelukanmu yang menguatkan hidupku...

rindu sapaanmu setiap hari...

rindu mendengar suara renyahmu dari telepon genggamku

rindu ucapan "aku cinta kamu" yang keluar dari bibirmu

Aku rindu segalamu, tentang kamu, tentang kita......

rindu akan keyakinan yang dulu terpegang erat di hatimu


tapi bahkan tak satupun kerinduanku itu yang bisa kurasakan lagi..

menghilang tersapu kesadaran bahwa aku ini adalah sebuah kesalahan..

kesalahan yang mungkin ingin kau lupakan seumur hidupmu

betapa ingin kuhapus kerinduan ini, kurobek2 dari dalam hati menjadi ribuan serpihan kecil dan kubuang ke dalam samudera. hingga tak perlu lagi kurasa sakit ini....

namun aku gagal melupakan segalanya tentang kita ....

gagal menyingkirkan segala tentangmu..

tak semudah dirimu melupakan kita, aku kalah melawan perasaanku sendiri...

sungguh, tak pernah kusesali semua

meski cintaku hanya mampu menyentuh tepian hatimu tanpa bisa masuk ke dalamnya

mungkin harus kucukupkan sampai disini diriku belajar tentang mencinta..

hingga .... kamulah yang akan menjadi pria terakhir dalam hidupku

sungguh, tak ingin ku gantikan tempatmu dihatiku dengan cinta yang lain..

Izinkan aku tetap menyimpan cinta untukmu, meski kau tak mau..

biarkan aku tetap menikmati warna abu-abu itu...

seperti hujan yang tak pernah lelah membasahi malam...